Sistem Informasi Manufaktur
DEFINISI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi
produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut dibuat.
Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian,
pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. Suatu system manufaktur pada dasarnya terdiri dari empat fungsi dasar yaitu perencanaan produk, perencanaan pengendalian dan proses transformasi data menjadi informasi.
Penggunaan teknologi computer pada masing-masing fungsi tersebut menghasilkan teknologi CNC (Computer Numerical Control), FMS(Flaksibel Manufacturing System), CAD (Computer Aided Design), CAPP(Computer Proses Planning), CAM(Computer Process Planning), DNC (Direct/Distributed Control), dan CAPM (Computer Aided Production Management). Usaha untuk mengintegrasikan proses- proses manufaktur berupa konsep FMS.
FMS merupakan system terintegrasi yag terdiri dari mesin CNC, alat penanganan material otomatis, dan alat penanganan perkakas. Perkembangan jaringan computer yang memungkinkan menghubungkan fungsi CAD/CAPP/CAM dengan jaringan produksi dilantai DNC. Usaha untuk mengintegrasikan CAD/CAPP/CAM/DNC dengan system perencanaan dan pengendalian manufaktur /system informasi logistic merupakan usaha untuk menuju CIM.
Tujuan
Sistem merupakan kesatuan dari banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIM) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Dimana tujuan perusahaan manufaktur adalah memaksimalkan keuntungan produksi.ss
SISTEM PEMROSESAN MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih menekankan kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja
yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer
mereka.
PROSES
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan dan penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang
lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
OUTPUT
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang
besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata‐rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja,maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
· Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
· Kualitas dicapai oleh manajemen
· Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
PERENCANAAN SISTEM INFORMASI MANUFACTUR
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur,
Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem
pengendalian manufaktur
Setiap sistem harus memiliki paling sedikit tujuh elemen yang saling bekerja sama agar mencapai tujuan dari sistem tersebut. Ketujuh elemen dari sistem itu adalah: (1) tujuan (objectives), (2) pelanggan (customers), (3) output, (4) proses, (5) input, (6) pemasok (supplier), dan (7) pengukuran (measurements). Berdasarkan konsep umum tentang suatu sistem, maka dapat dibangun suatu sistem manufaktur dan manajemen sistem manufaktur.
Manajemen sistem manufaktur terdiri dari dua konsep, yaitu: (1) konsep manajemen, dan (2) konsep sistem manufaktur. Suatu sistem manufaktur mengkonversi input yang berasal dari pemasok menjadi output untuk digunakan oleh pelanggan, sedangkan manajemen
sistem manufaktur memproses informasi yang berasal dari sistem manufaktur,pelanggan, dan lingkungan melalui proses manajemen untuk menjadi keputusan atau tindakan manajemen guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari sistem manufaktur itu.
Sistem manufaktur yang efektif dan efisien membutuhkan integrasi dari banyak subsistem yang mempengaruhi dan mengendalikan proses manufaktur, guna memberikan kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka perusahaan-perusahaan manufaktur yang akan mendominasi pasar di abad 21 adalah perusahaan yang memiliki dedikasi total kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi mereka. Agar industri manufaktur menjadi kompetitif dalam pasar global yang dinamik, maka industri itu membutuhkan sistem informasi terintegrasi yang mampu memberikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk membuat keputusan-keputusan manajerial secara akurat.
Dengan demikian melalui sistem informasi terintegrasi yang akurat dan proses manajemen manufaktur yang efektif, akan menghasilkan keputusan manajemen yang tepat untuk peningkatan terus-menerus dari sistem manufaktur itu. Dengan kata lain sistem informasi terintegrasi akan memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi sistem manufaktur.
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI MANUFACTUR
Pengendalian sistem informasi manufactur terbagi atas dua yaitu :
· Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses fisik yang berlangsung. Pengendalian proses dengan komputer biasa digunakan untuk mengendalikan proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik kimia, dan lain sebagainya. Program pengendalian proses menggunakan model matematika untuk menganalisa data yang dibangkitkan oleh proses yang sedang berjalan dan membandingkannya dengan standar yang sudah ada atau peramalan permintaan.
Sub proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masing-masing telah dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu jaringan kerja (network) yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server) yang disebut Manager Station. Dengan demikian terjadi proses pertukaran informasi antar masing-masing sub proses dalam sebuah inisialisasi kondisi tertentu. Manager Station secara otomatis akan mengolah seluruh data input, serta menghasilkan output berupa perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya berkaitan dengan operasional proses.
· Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan gerakan mesin, dikenal juga sebagai Numerical Control. Pengendali peralatan mesin dalam pabrik merupakan sebuah bentuk aplikasi dari Numerical Control. Program komputer numerikal kontrol untuk peralatan mesin mengubah data geometrik dari gambar teknik dan instruksi mesin dari rencana proses kedalam kode numerik sebagai perintah untuk mengendalikan kerja mesin. Pengendali mesin dapat melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan khusus yang disebut dengan Programable logic controllers (PLCs). Alat ini mengoperasikan satu atau lebih mesin sesuai dengan petunjuk dari program Numerical Control.
APLIKASI DALAM SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Computerintegrated manufacturing (CIM).
Komputer manufaktur terintegrasi (CIM) adalah pendekatan pembuatan menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh proses produksi. Integrasi ini memungkinkan proses individu untuk pertukaran informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan. Melalui integrasi komputer, manufaktur dapat lebih cepat dan kurang rawan kesalahan, meskipun Keuntungan utama adalah kemampuan untuk membuat proses manufaktur otomatis. Biasanya CIM bergantung pada proses kontrol loop tertutup, berdasarkan input real-time dari sensor. Ia juga dikenal sebagai desain yang fleksibel dan manufaktur. elemen CIM adalah design dan manufakturing, dimana manufakturing melengkapi perencanaan produksi, pengendalian produksi dan proses produksi.
Perhatian utama adalah bagaimana komputer digunakan sebagai suatu sistem konseptual
dicampur dengan aplikasi dalam sistem fisik oleh suatu konsep yang disebut computerintegrated manufacturing (CIM).
Kombinasi dari aplikasi yang terpisah, seperti CAD (CAD), manufaktur komputer dibantu (CAM), robotika.
KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SITEM FISIK
Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun
sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah :
a. Computer Aided Design (CAD)
Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.
CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan danjembatan hingga bagian‐bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis.Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik‐titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan.
CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itu
dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi
gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan
memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.
Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.
b. Computer Aided Manufacturing (CAM)
Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapat
berlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia
seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak
berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.
c. Robotik (Industrial Robots/IR)
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti
melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.
Tujuan
Sistem informasi manufaktur berbasis komputer menggunakan beberapa teknik dalam mendukung CIM. CIM adalah konsep yang menekankan bahwa tujuan dari penggunaan komputer dalam automasi pabrik harus :
· Dapat mempermudah proses produksi, disain produk, dan pengorganisasian pabrik sebagai landasan utama dalam proses automasi dan integrasi.
· Dapat mengautomasi proses produksi dan fungsi bisnis yang mendukung dengan bantuan komputer dan robot.
· Dapat mengintegrasikan semua produksi dan proses pendukung menggunakan komputer dan jaringan telekomunikasi.
· merampingkan proses manufaktur dan untuk mengintegrasikan mereka dengan fungsi bisnis lainnya (seperti akuntansi,, pembiayaan pemasaran mendistribusikan,).
Kegunaan dari CIM yaitu :
· Menyederhanakan proses produksi,
perancangan produk, organisasi pabrik
· Menotomasikan proses-proses produksi dan
fungsi-fungsi bisnisnya
· Mengintegrasikan seluru proses produksi dan pendukungnya
Contoh kasus yang ditangani
Kegagalan suatu implementasi CIM, pada umumnya disebabkan oleh dua alasan utama.Pertama adalah ketidakmampuan menggunakan sistem yang dipilih dan kedua adalah ketidak mampuan dalam mengenali teknologi yang ada sehingga keliru dalam memilih sistem yang tepat untuk diberlakukan.
JIT ( JUST IN TIME )
Dalam komputasi, just-in kompilasi-time (JIT), juga dikenal sebagai terjemahan dinamis, adalah suatu metode untuk meningkatkan kinerja runtime program komputer. Secara tradisional, program komputer memiliki dua mode operasi runtime, baik ditafsirkan atau statis (depan-of-waktu) kompilasi. [Rujukan?] Kode diinterpretasikan diterjemahkan dari bahasa tingkat tinggi ke kode mesin terus menerus selama setiap eksekusi, sedangkan dikompilasi statis kode diterjemahkan ke dalam kode mesin sebelum dieksekusi, dan hanya memerlukan terjemahan ini sekali.
kompiler JIT merupakan pendekatan hibrida, dengan penerjemahan yang terjadi terus menerus, seperti dengan interpreter, tapi dengan caching kode diterjemahkan untuk meminimalkan penurunan kinerja. Ia juga menawarkan keuntungan lain melalui kode statis dikompilasi pada waktu pengembangan, seperti penanganan tipe data akhir-terikat dan kemampuan untuk menegakkan jaminan keamanan.
JIT dibangun di atas dua ide sebelumnya di lingkungan run-time: kompilasi bytecode dan kompilasi dinamis. Ini mengubah kode pada saat runtime sebelum dijalankan native, misalnya untuk bytecode menjadi kode mesin asli.
lingkungan runtime Beberapa modern, seperti Microsoft NET. Framework dan implementasi sebagian besar Jawa, bergantung pada kompilasi JIT untuk eksekusi kode berkecepatan tinggi.
JIT mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu:
1. Menghasilkan produk sesuai jadwal yang didasarkan pada permintaan.
2. Memproduksi dalam jumlah kecil.
3. Menghilangkan pemborosan
4. Memperbaiki aliran produksi
5. Menyempurnakan kualitas produksi
6. Orang-orang yang tak dianggap
7. Menghilangkan ketidakpastian
8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang
Pada dasarnya pemborosan di defenisikan sebagai segala aktivitas yang tidak mempunyai atau memberikan nilai tambah. Dalam system produksi paling sedikit di kenal tujuh pemborosan, yaitu:
1. Pemborosan karena kelebihan produksi dari permintaan produksi (pasar)
2. Pemborosan karena waktu menunggu
3. Pemborosan karena transportasi dalam pabrik
4. Pemborosan karena inventori
5. Pemborosan karena pergerakan(motion)
6. Pemborosan karena pembuatan produk cacat
7. Pemborosan karena proses produksi itu sendiri tidak efisien efektif (apabila produk itu tidak seharusnya di buat atau proses itu tidak seharusnya di gunakan).
STRATEGI PRODUKSI JUST IN TIME(JIT)
Strategi produksi jit di terapkan pada seluruh system produksi modern sejak proses rekayasa (engineering). Pemesanan material dari pemasok(suppliers). Manajemen material dalam industry, sampai kepada distribusi produksi industry kepada konsumen. Tampak bahwa system industry modern berorientasi kepada kepuasan konsumen engan jalan mngintgrasikan ketiga komponen utama, yaitu:
- Pemasok material(suppliers)
- Proses fabrikasi(factory proses)
- Dan pelanggan(costumers), sebagai satu sitem yang utuh.
Beberapa sasaran utama yang ingin di capai dari system produksi jit adalah:
1. Reduksi scrap dan network
2. Meningkatkan jumlah pemasok yang ikut jit
3. Menigkatkan kualitas proes industry (orientasi zero defect)
4. Mengurangi inventori (orientasi zero inventori).
5. Reduksi penggunaan ruang pabrik
6. Linieritas output pabrik (berproduksi pada tingkat yang konstan selama waktu tertentu)
7. Reduksi overhead
8. Meningkatka produktivitas total industry secara keseluruhan.
Untuk menerapkan strategi jit system informasi dalam industry harus bersifat transparan dan konfrehensif, dimana beberapa mode informasi yang di pelukan adalah:
1. Daftar pemasok material dalam program jit
2. Laporan kualitas yang komprehensif dalam perusahaan
3. Laporan secara rutin kepada pemasok material dan departemen pembelian materi dari perusahaan.
4. Pertemuansecara periodic denga setiap pmasok material.
Agar strategi yang di terapkan menjadi efektif, tentu saja perlu di buat tindakan korektif dalam program ini apabila berjalan tidak sesuai dengan harapan yang ada. Beberapa tindakan korektif dalam program jit adalah:
1. Membuat daftar masalah kepada pemasok material
2. Meminta komitmen pemasok untuk menyelesaikan masalah
3. Memberikan dukungan teknik dan manajemen kepada pemasok apabila di perlukan
4. Diskualifikasi pemasok material itu apabila tidak ada respon terhadap masalah dalam waktu tertentu
TUJUAN
Tujuan dari JIT adalah menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus –menerus (continous improvement ) .Ddibawah filisofi JIT,segala sesuatu baik material, mesin dan peralatan, sumber daya manusia, modal, informasi, manajerial, proses, dll, yang tidak memberikan nilai tambah pada produk, disebut pemborosan (waste).
KEGUNAAN DALAM JIT
a) Memberikan informasi pengambilan dan pengangkatan
b) Memberikan informasi produksi
c) Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada barang
d) Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat.
e) Mengungkap masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian persediaan.
f) Pengendalian visual (visual control)
g) Perbaikan proses dan operasi manual.
h) Alat untuk melakukan improvement.